Tangerang, Sepanjang 5 tahun terakhir sudah banyak mobil yang harus ‘disuntik mati’ alias tak dijual lagi di Indonesia. Jika melihat dari tren, keputusan pabrikan mobil tersebut sejalan dengan menurunnya penjualan, padahal mobil-mobil ini tergolong terkenal dan banyak ditemui di jalanan. Alasan lain, karena perusahaan ingin fokus ke lini produk lainnya.
Terbaru masuk daftar merek mobil yang disuntik mati di Indonesia adalah Suzuki Ignis. City car impor komplit (CBU) asal ini tak lagi dijual di Indonesia. Artinya, versi baru Suzuki Ignis tak akan berkeliaran lagi di Indonesia setelah disuntik mati oleh Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Berikut deretan mobil yang akhirnya disuntik mati di RI selama 5 tahun terakhir:
1. Suzuki Ignis
4W Director Marketing PT SIS Harold Donnel mengakui Ignis sudah disuntik mati. Ternyata alasannya karena perusahaan sudah mulai berfokus pada kendaraan elektrifikasi seperti hybrid. Seperti diketahui, Suzuki sudah memiliki beberapa line up mobil hybrid seperti Ertiga Hybrid serta XL7 Hybrid.
‘Ke depan, Suzuki akan tetap memenuhi berbagai preferensi model dan kebutuhan bagi Masyarakat dan pelanggan. Kami juga akan memfokuskan langkah kepada produk yang ramah lingkungan dan terelektrifikasi seperti halnya model hybrid,’ sebutnya kepada CNBC Indonesia, Minggu (14/7/2024).
Jika melihat penjualan, catatannya tidak menggembirakan. Distribusi Ignis hanya 369 unit dari Januari hingga Mei 2024. Padahal sepanjang tahun 2023, distribusi Ignis mencapai 1.252 unit.
Namun angka tersebut jauh dibandingkan awal-awal peluncuran dimana pada tahun pertama rilis di 2017 distribusi Ignis mencapai 14.157 unit. Setahun berselang penjualannya turun dikit menjadi 13.802 unit. Kemudian pada tahun 2019, distribusinya merosot tajam hanya menjadi 5.138 unit dan terus turun belakangan ini.
2. Toyota Sienta
Toyota Indonesia ternyata sudah tidak lagi memproduksi salah satu line up mobil MPV andalannya yakni Sienta. Produksinya pun sudah dihentikan sejak setahun lalu.
‘Untuk Sienta, memang sudah tidak diproduksi di TMMIN sejak Januari 2023,’ kata Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/1/2024).
Penjualan Toyota Sienta di Indonesia memang sudah tidak terlihat sejak Januari 2023. Bahkan di situs resmi Toyota mobil ini sudah tidak ada menghiasi line up.
Penjualan Sienta pun ternyata tidak mencapai tiga digit yakni hanya 99 unit pada 2022. Sementara di tahun 2021 hanya 393 unit.
3. Peugeot
Mobil asal Prancis, Peugeot, memutuskan tak lagi berjualan di Indonesia. Meski tak punya pabrik di Indonesia, operasional penjualan Peugeot di Indonesia sudah berlangsung selama 52 tahun.
Peugeot masuk Indonesia tahun 1972, mendahului Daihatsu, mobil asal Jepang yang kini tercatat jadi salah satu penguasa pasar mobil RI. Operasionnal penjualan Peugeot di Indonesia berada di bawah bisnis grup Astra, Astra Peugeot Sales Operation.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hanya ada 28 unit yang terjual pada kuartal pertama tahun 2024 ini. Sedangkan di tahun 2023 hanya menjual 199 unit. Bahkan, sebelum diumumkan bakal hengkang pada Mei 2024 lalu, penjualan Peugeot di Indonesia hanya tercatat 4 unit pada April 2024.
Foto: Mobil Sienta (Dok: Toyota)
Mobil Sienta (Dok: Toyota)
4. Mitsubishi Eclipse Cross
Mitsubishi Eclipse Cross baru masuk dan dijual di Indonesia pada tahun 2019 lalu. Namun hanya bertahan tiga tahun, mobil berjenis SUV ini harus minggat dari pasar Indonesia. Mitsubishi pun buka suara akan hal ini.
‘Betul, terhitung sejak Maret 2022 MMKSI kami telah menghentikan impor dan penjualan model Eclipse Cross untuk pasar Indonesia dikarenakan berbagai macam kondisi dan pertimbangan, termasuk kelangkaan semikonduktor,’ kata President Director PT MMKSI Naoya Nakamura kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (4/8/22).
Meski demikian, jika melihat lebih luas maka terlihat masalahnya bukan hanya di semikonduktor, melainkan juga angka penjualan. Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Eclipse Cross terus menurun.
Pada saat tahun peluncuran 2019 lalu, mobil ini terdistribusi 514 unit, lalu turun ke 243 pada 2020. Sedangkan tahun berikutnya, Eclipse Cross hanya terkirim 172 unit. Selama tiga tahun, mobil yang diimpor utuh atau CBU (Completely Built Up) dari Jepang itu sudah terdistribusi sebanyak 972 unit.
5. Honda Jazz
Honda Jazz merupakan satu dari sekian jenis mobil yang memiliki komunitas penggemar yang besar. Meski demikian, itu tidak cukup membantu untuk meyakinkan Honda agar tetap menjual mobil ini di Indonesia.
Di Indonesia, Honda Jazz memang sudah tidak dijual lagi karena memang sudah lebih dulu tak diproduksi di Indonesia. Isu berhenti produksi Honda Jazz di Indonesia sudah berhembus sejak tahun 2019 lalu. Sebagai gantinya, Honda meluncurkan Honda City Hatchback yang mengisi segmen yang sama pada Maret 2021 lalu.
Keputusan ini muncul setelah HPM melihat Honda City lebih bisa menjadi andalan di segmen hatchback. Bahkan, Honda sudah melakukan riset atau studi semenjak dua tahun lalu, yakni ketika momen Tokyo Motor Show 2019.
Foto: carmagazine.co.uk
peugeot 508 sw (carmagazine.co.uk)
6. Honda City Hatchback
Kehadiran Honda City Hatchback mulanya bakal menjadi andalan bagi HPM untuk mempertahankan segmen pasar hatchback. Sayangnya, hanya bertahan sembilan bulan, pada Desember Honda Indonesia menyatakan bahwa City Hatchback tak lagi dijual.
Perusahaan ingin fokus pada penjualan City Hatchback RS untuk segmen hatchback, sedangkan sedan dikonsentrasikan pada Civic RS.
7. Isuzu Panther
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengonfirmasi telah mengambil kebijakan untuk menghentikan produksi Isuzu Panther di Indonesia. Legenda mobil dengan mesin diesel ini sudah tidak akan lagi keluar seri terbarunya.
‘Hari ini kami mengucapkan terima kasih Panther karena kita akan lebih fokus lagi ke commercial vehicle (CV),’ kata GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril dalam Isuzu Media Gathering.
Keputusan itu memang berdampak pada kekhawatiran pengguna lama yang menginginkan servis resmi maupun kesediaan komponen. Namun demikian, Attias menyebut pengguna Isuzu Panther tidak perlu cemas bakal kesulitan ke depannya.
8. Honda Odyssey
Honda juga harus kehilangan model lain dari line up kendaraannya. HPM telah mengumumkan berhenti menjual Odyssey di Indonesia pada Desember menyusul keputusan prinsipalnya di Jepang. Odyssey sudah dijual di Indonesia sejak 2005, penyegaran terakhir dilakukan pada Februari.
Kini, mobil segmen Luxury Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut telah terjual semuanya sehingga tidak ada lagi stok yang tersedia di pasar Indonesia.
9. Nissan Terra
Pada 23 Februari 2021, Nissan Terra tak lagi terpampang menemani line up SUV seperti X-Trail, Kicks e-Power, dan Nissan Magnite. Padahal Nissan Terra digadang-gadang bisa mendobrak dominasi SUV ladder frame Pajero Sport dan Toyota Fortuner.
Saat dikonfirmasi, Head of Marketing-Communication Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI), Julian Olmon membenarkan jika Nissan Terra sudah tidak lagi tersedia di jaringan penjualan Nissan. Namun ia juga tidak menyebut Terra tak lagi datang ke Indonesia dengan model baru.
‘Nissan Terra model saat ini sudah sold out jadi ditarik dari website supaya tidak membingungkan konsumen,’ kata Julian.
10. Karimun Wagon R
Karimun Wagon menjadi salah satu mobil ‘legenda’ Mobil ini merupakan salah satu kendaraan konvensional legendaris Suzuki yang lahir tahun 1998 silam. Meski demikian, Suzuki Indonesia menghentikan produksi salah satu produk andalannya yakni Karimun Wagon R.
Managing Director Suzuki Indonesia Shodiq Wicaksono mengungkapkan alasannya karena perusahaan kini bakal lebih fokus dalam pengembangan mobil elektrifikasi.
‘Dengan berat hati kami harus menghentikan produksi Karimun Wagon R untuk pasar dalam negeri. Namun, kami akan menghadirkan kendaraan elektrifikasi untuk konsumen setia Suzuki dalam waktu yang tidak lama lagi,’ katanya dalam keterangan resmi, Kamis (25/11/21).
Meski sudah tidak lagi memproduksi untuk kebutuhan pasar dalam negeri, namun Suzuki tetap mengekspor Karimun Wagon R ke pasar internasional.
Foto: Suzuki Ignis (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pengunjung melihat mobil Suzuki Ignis pada ajang pameran Indonesia International Motor Show 2019 (IIMS) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Ignis dibekali mesin 1.2 L seri K bertenaga 82 daya kuda dan torsi 113 Nm yang dikawinkan dengan transmisi manual lima percepatan sebagai standar. Ignis memiliki beberapa varian, tipe paling murah yaitu Ignis GL transmisi manual dengan banderol Rp 157 juta. Ignis GL manual ada Ignis GL transmisi otomatik dan Ignis GL SE manual seharga Rp 167 juta. Untuk varian paling tinggi yakni Ignis GX otomatik seharga Rp 186 juta OTR Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
11. Mitsubishi Outlander Sport
PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) buka suara terkait nasib Outlander Sport di Indonesia. Pada 5 Februari 2021 dikabarkan pencetus SUV kompak di Indonesia ini tak lagi dijual atau mendatangkan generasi anyar.
‘Iya memang benar bahwa Outlander Sport sudah kami take-out informasinya dari website MMKSI per awal tahun ini. Saat ini, kami sudah tidak memiliki stok baru untuk model ini,’ kata Direktur Penjualan & Pemasaran PT MMKSI, Irwan Kuncoro.