Manusia seringkali merasa bahwa Allah tidak mau membukakan pintu rezeki untuknya.
Manusia merasa sudah sangat berusaha untuk menjemput rezeki tersebut sehingga akhirnya membuatnya sering mengeluh.
Padahal, Allah pasti akan menurunkan rezeki kepada setiap hambanya tetapi manusia seringkali berfokus bahwa rezeki itu harus berbentuk uang.
Manusia lupa bahwa rezeki tidak harus selalu berbentuk uang tetapi kesehatan juga merupakan kenikmatan dan rezeki yang Allah berikan kepada manusia.
Akhirnya, manusia lupa bersyukur terhadap nikmat – nikmat atau rezeki – rezeki yang Allah berikan.
Berdasarkan QS: Ibrahim: 7 dituliskan bahwa Allah akan memberikan tambahan kenikmatan jika manusia mau bersyukur.
“”…لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ…”, dalam tulisan arabnya.
Artinya: “…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu….”
Ustaz Adi Hidayat mengatakan kata لَ (la) dalam ayat tersebut yang berarti ‘tidak’ menunjukkan sebuah ketegasan atau sebuah keseriusan atas sebuah informasi yang berarti bahwa umat Islam tidak boleh ragu sedikitpun, apalagi jika Allah yang mengatakannya.
Allah pun mengatakan jangan pernah meragukan rezeki yang dilimpahkan kepada manusia sedikitpun yang tertuang dalam QS: Al – Baqarah: 3.
“ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ”, dalam tulisan arabnya.
Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang – orang yang bertakwa.”
Kemudian, Allah tegaskan lagi dengan kata selanjutnya ىِٕنْ (‘in) yang merupakan harfu syartin yang artinya huruf yang menunjukkan syarat untuk bisa meraih sesuatu atau terjadinya sesuatu.
Maka dari itu untuk bisa mendapatkan sesuatu yang umat Islam inginkan maka harus melakukan sebuah syarat.
Adapun syarat tersebut dijelaskan pada kata selanjutnya yaitu شَكَرْتُمْ (syakartum) yang artinya bersyukur.
Kemudian, Allah mengatakan pada kata selanjutnya yaitu لَاَزِيْدَنَّكُمْ (laazidannakum) yang artinya tambah.
Allah akan menambahkan kenikmatan bagi orang – orang yang bersyukur, terus dan terus, tidak pernah berhenti.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan barangsiapa yang menikmati atau bersyukur pada suatu kejadian maka Allah akan tambah terus kenikmatan kepada dirinya.
“Jadi, kalau Anda sekarang sedang mendapat nikmat ketenangan, Allah akan tambah ketenangan itu tanpa berhenti dan yang paling hebat, ada orang yang sampai di dunianya, ke kuburnya sampai ke akhiratnya, terus diberikan oleh Allah rezeki melimpah,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Berdasarkan QS: Ali-Imran: 169-171 dituliskan bahwa Allah tidak memutuskan rezeki seseorang walaupun dia sudah meninggal sekalipun.
“وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ”, dalam tulisan arabnya.
Artinya: “Jangan sekali – kali kamu mengira bahwa orang – orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya.
Selain dituliskan dalam surat tersebut, dijelaskan pula dalam surat lainnya seperti QS: Ar-Ra’d: 23 – 24 dituliskan bahwa ada umat Islam yang mendapatkan rezeki yang terus mengalir ke akhirat bersama keluarganya.
Ada pula QS: Ali-Imran: 133-134 yang dituliskan bahwa ada umat Islam yang mendapatkan rezeki seluas langit dan bumi.
Ada pula juga QS: Az-Zariyat: 15 – 23 yang dituliskan bahwa ada umat Islam yang mendapatkan rezeki mendapatkan surga di akhirat.
Ada pula lagi QS: Al-Mu’minun: 1 – 11 yang dituliskan bahwa ada umat Islam yang mendapatkan surga firdaus di akhirat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan ada pula yang menginginkan sesuatu di dunia tetapi baru bisa mendapatkannya di akhirat yang tertuang dalam QS: Al-Baqarah: 25.
Artinya: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang – orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga – surga yang di bawahnya mengalir sungai – sungai. Setiap kali diberi rezeki buah – buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.’ Mereka telah diberi (buah – buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan – pasangan yang disucikan. Mereka kekal didalamnya.”
Allah akan terus memberikan kenikmatan bagi hambanya yang bersyukur dan nikmat tersebut bisa dalam bentuk apapun.
“Kalau bentuknya materi, nggak pernah berhenti tuh seperti Utsman dapet, Abdurrahman bin Auf dapet. Kalau bentuknya ketenangan, tenang terus. Kalau bentuknya keturunan, keturunannya tuh terus begitu lahir saleh lagi, lahir saleh lagi, lahir saleh lagi,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Jadi, barangsiapa bersyukur dan tidak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya maka Allah akan tambah terus nikmatnya hingga sampai manusia itu puas.
Jika ketika masih di dunia tidak puas Allah tambahkan lagi sampai ke akhirat.
Demikian informasi tentang manfaat bersyukur yang dapat menambah rezeki yang terus menerus sampai ke akhirat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda.
Sumber: Lihat