Orang yang Tumbuh dengan Keterbatasan Finansial, Cenderung Mengembangkan 5 Kebiasaan Ini

 

Keterbatasan finansial menjadikan seseorang berjuang lebih tangguh lagi, karena bagaimana pun juga kebutuhan hidup ini tidak terlepas dari uang.

Mengutip dari laman Generali pada Senin (14/07) masalah finansial memang selalu menjadi sumber utama tekanan dan kekhawatiran bagi banyak orang.

Dilansir dari laman Expert Editor pada Senin (14/07) orang yang tumbuh dengan keterbatasan finansial cenderung mengembangkan 5 kebiasaan ini :

Ketika tumbuh besar di rumah tangga yang kekhawatiran utamanya adalah apakah ada cukup uang untuk belanja bahan makanan minggu ini atau apakah tagihan listrik dapat dibayar tepat Waktu.

Mereka mengembangkan “pandangan sempit” tentang uang. Sehingga menjadi sangat pandai mengelola situasi saat ini.

Ini sesuatu yang mungkin mengejutkan adalah tumbuh besar dengan ketidakstabilan finansial sering kali membuat kamu lebih menghindari risiko dalam mengelola uang, bukan sebaliknya.

Para peneliti telah menemukan bahwa anak muda dari latar belakang berpenghasilan tinggi cenderung memiliki literasi keuangan yang lebih baik daripada mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Selain itu, orang dengan literasi keuangan rendah lebih menghindari risiko, seringkali hanya bergantung pada deposito atau investasi mata uang asing.

Tumbuh besar dalam keluarga dengan sumber daya terbatas sering kali berarti belajar mandiri sejak dini. Ada kebanggaan di dalamnya, yakni mengetahui mampu bertahan, menemukan solusi, dan tidak membebani orang lain.

Namun, hal itu juga dapat menciptakan titik buta ketika menyadari bahwa meminta bantuan atau mencari peluang bukanlah kelemahan, melainkan strategi.

Ketika seseorang tumbuh besar melihat orang tuanya terus-menerus berkorban, ketika tahu bahwa membelikan sepatu baru berarti Ibu tidak memiliki sesuatu yang dibutuhkannya, hingga menangkap gagasan bahwa menghabiskan uang untuk diri sendiri adalah egois.

Ini dapat muncul sebagai kesulitan menikmati kesuksesan finansial, meskipun mereka telah mendapatkannya.

Berikut ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, orang-orang yang tumbuh besar di keluarga berpenghasilan rendah seringkali memiliki hubungan yang rumit dengan utang yang justru dapat menghambat keuangan mereka.

Di satu sisi, kamu telah melihat apa yang terjadi ketika utang menjadi tidak terkendali seperti stres, pertengkaran, serta kekhawatiran yang terus-menerus.

Tapi pada dasarnya, utang itu tidak selamanya buruk jika dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat dan menguntungkan dalam jangka panjang.

You might also like